Wellcome To My Blog

DAMPAK DARI TSUNAMI JEPANG



 Sebuah pusaran air terbentuk setelah tsunami yang menghantam utara Jepang, kemarin. Tsunami itu telah menciptakan pusaran air besar di pelabuhan lepas pantai timur negara itu. Menurut peneliti, pusaran air tidak biasa terjadi setelah adanya gelombang tsunami.
Tsunami yang dipicu gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter (SR) itu menghantam Jepang, siang kemarin. Pensiunan seismolog Universitas Washington, Ruth Ludwin mengatakan pusaran mungkin saja terjadi setelah tsunami besar. Hal ini didasarkan keterangan saksi mata dan video beberapa tahun terakhir.

"Pusaran air memiliki dampak cukup besar pada imajinasi manusia, sangat menakutkan," kata Ludwin seperti dikutip dari Livescience. "Tapi dari perspektif catatan geologi, pusaran air tidak meninggalkan jejak khusus yang bisa dikenali sejauh ini."

Menurutnya, pusaran air tercipta karena ada interaksi dari arus air yang deras dan geologi dari garis pantai serta dasar laut. "Jelas, ada banyak air yang terdorong dan kemudian surut di dekat garis pantai," jelasnya.

Hubert Chanson, profesor teknik hidrolik dan mekanika fluida terapan di Universitas Queensland, Australia, menjelaskan, ketika tsunami menghantam garis pantai, sejumlah air menghantam muka tanah yang kering. Dengan cara entah bagaimana, hal ini menciptakan fenomena mirip gelombang memecah bendungan.

Hal ini, kata dia, mirip dengan kejadian tsunami di Indonesia dan Thailand pada December 2004 kemudian tsunami Jepang, Jumat 11 Maret 2011.
Di saat yang sama, dampak tsunami di perairan pantai mendorong gerakan turbulen yang sangat intens. Dan dengan kedalaman tertentu, lanjutnya, sebuah pusaran besar bisa terbentuk.

Ludwin menambahkan gambar dan video pertama yang mengabadikan pusaran air setelah tsunami muncul di tsunami Samudera Hindia, 2004 silam. Tapi, dia menilai keterangan saksi mata sebelumnya menunjukkan bahwa pusaran air tsunami bukanlah hal baru.
Sebelum 2004, ada laporan mengenai pusaran air ini setelah gempa bumi besar Lisbon tahun 1775. Orang-orang Haida dari Kepulauan Ratu Charlotte di lepas pantai British Columbia memiliki mitos tentang gelombang busa berputar.

Tsunami di Jepang

Sejumlah foto mengabadikan detik-detik saat gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter (SR), siang tadi (11/03/2011) yang juga mengakibatkan tsunami setinggi 4 – 6 meter. Dalam foto terlihat reaksi penduduk di Sendai, saat kaca-kaca berhamburan setelah digoyang gempa. Di foto lain, tampak kekuatan air bah menyapu apapun yang ada di hadapannya di Iwaki, Fukushima.
foto-tsunami-di-jepang-11-maret-2011
Tsunami menerjang kawasan Iwaki, Fukushima, Jepang setelah sebelumnya diguncang gempa bumi berkekuatan 8,9 skala richter, Jumat (11/3). Foto: AP Photo/ Kyodo News
bangunan-hancur-akibat-gempa-di-jepang
Orang-orang di sebuah toko buku di Sendai, Jepang bereaksi ketika gempa bumi berkekuatan 8,9 skala richter mengguncang kawasan tersebut, Jumat (11/3). Foto: AP Photo/ Kyodo News
rumah-hanyut-akibat-tsunami-di-jepang
Gambar dari NHK TV, rumah-rumah hanyut diterjang Tsunami di wilayah Sendai, Miyagi, Jepang bagian timur. Foto: AP Photo/NHK TV
mobil-dan-kendaraan-hanyut-akibat-tsunami-di-jepang
Gambar dari NHK TV, puluhan kendaraan tersapu oleh Tsunami yang menerjang pesisir timur Jepang. Foto: AP Photo/NHK TV
kebakaran-akibat-gempa-dijepang
Kebakaran besar melanda kilang minyak Cosmo di kota Ichihara di prefektur Chiba dekat Tokyo. Kebakaran dipicu gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang mengguncang Jepang. Foto: AP Photo/Kyodo News
bangunan-hancur-akibat-gempa-di-jepang
Orang-orang di sebuah toko buku di Sendai, Jepang bereaksi ketika gempa bumi berkekuatan 8,9 skala richter mengguncang kawasan tersebut, Jumat (11/3). Foto: AP Photo/ Kyodo News
foto-kapal-terseret-gelombang-tsunami-di-jepang
Kapal-kapal tampak terbalik seusai diseret gelombang tsunami. Reuters/NHK via Reuters TV.

tsunami paling besar yang terjadi




Delapan ribu tahun lalu, sebuah gunung api menyebabkan salju longsor di Sisilia dan terjun bebas ke laut. Gelombang berkecepatan 200 mil per jam itu memicu tsunami penghancur yang menyebar di seluruh laut Mediterania.

Tidak ada catatan sejarah mengenai kejadian tersebut. Yang ada hanya catatan geologis, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa tsunami yang sempat terjadi tersebut lebih tinggi dari gedung tingkat 10.

Ada beberapa tsunami yang paling merusak dan tercatat dalam sejarah.

1 November 1755, setelah gempa bumi kolosal menghancurkan Lisbon, Portugal dan pegunungan di Eropa, orang menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu. Namun Tsunami akhirnya menyusul. Peristiwa mengerikan secara bersamaan tersebut membunuh lebih dari 60 ribu orang.
27 Agustus 1883, letusan gunung Krakatau memicu terjadinya tsunami yang menenggelamkan 36 ribu orang Indonesia yang berada di pulau Jawa bagian barat dan utara Sumatera. Kekuatan gelombang mendorong 600 ton blok terumbu karang menuju tepi pantai.
15 Juni 1896, gelombang setinggi 30 meter, disebabkan oleh gempa bumi menyapu pantai timur Jepang. Sebanyak 27 ribu orang menjadi korban.
1 April 1946, tsunami April Fool, dipicu sebuah gempa yang terjadi di Alaska, membunuh 159 orang, kebanyakan berada di Hawaii.
9 Juli 1958, diingat sebagai tsunami terbesar yang pernah dicatat oleh masa modern, Gempa di Teluk Lituya Alaska disebabkan oleh tanah longsor yang awalnya dipicu oleh gempa bumi berskala 8,3 skala richter. Gelombang sangat tinggi, tetapi karena wilayah tersebut relatif terisolasi dan kondisi geologinya unik maka tsunami tidak menyebabkan banyak kerusakan. Tapi hanya menenggelamkan satu perahu dan membunuh dua orang pelaut.
22 Mei 1960, salah satu gempa besar yang tercatat manusia terjadi di Chile sebesar 8,6 skala richter, menciptakan tsunami yang menerjang pantai Chile dalam waktu kurang dari 15 menit. Gelombang setinggi 25 meter membunuh 1500 orang di Chile dan Hawaii.
27 Maret 1964, dikenal sebagai gempa bumi Good Friday Alaska, dengan kekuatan sekitar 8,4 skala richter menggulung dengan kecepatan 400 mil per jam tsunami di Valdez Inlet dengan ketinggian 67 meter, membunuh lebih dari 120 orang. Sepuluh orang yang menjadi korban di kota Crescent, di utara California, yang sempat menyaksikan gelombang setinggi 6,3 meter.
23 Agustus 1976, sebuah tsunami di barat daya Filipina membunuh 8 ribu korban gempa bumi.
17 Juli 1998, sebuah gempa berkekuatan 7,1 skala richter menyebabkan tsunami di Papua Nugini yang membunuh 2200 orang dengan sangat cepat.
26 Desember 2004, gempa kolosal dengan kekuatan 9,1 dan 9,3 skala richter mengguncang Indonesia dan membunuh 230 ribu jiwa, sebagian besar karena tsunami. Gempa tersebut dinamakan sebagai gempa Sumatera-Andaman dan tsunami yang terjadi kemudian dikenal sebagai tsunami lautan Hindia. Gelombang yang terjadi menimpa banyak belahan dunia lain, sejauh hingga Nova Scotia dan Peru.