Wellcome To My Blog

Ditinggal Njanka, Arema Cari Nama Baru


Langkah cepat diambil Manajemen Arema Indonesia usai tak lagi memakai jasa Pierre Njanka. Dikabarkan Antara ,  pihak manajemen sudah mulai mencari pengganti bagi Pierre Njanka  yang memilih tidak lagi memperkuat Singo Edan di sisa pertandingan Liga Super Indonesia musim ini.
Media Officer Arema Indonesia, Sudarmaji mengaku siap mencari pengganti Njanka. Ia juga sesumbar banyak pemain berkualitas yang ingin bergabung dengan Arema.
"Jika ada pemain yang hatinya tidak fokus di tim, manajemen bersikap tegas dan mempersilakan yang bersangkutan tidak lagi memperkuat Arema. Njanka ternyata memilih itu. Soal mundurnya Njanka dari Arema, akan segera diproses yayasan" papar Darmaji.
Kabar yang beredar, pemain belakang itu sudah 'deal' terlebih dulu dengan salah satu klub Liga Primer Indonesia. Dirumorkan Aceh United. Surat pengunduran diri Njanka pun sudah sampai di tangan manajemen Arema. Namun, nama pengirimnya adalah Medco Group.
"Yang kami sesalkan kenapa Njanka berusah memengaruhi pemain Arema lain. Padahal, gaji sudah dipenuhi. Januari ini tiga bulan gaji pemain bakal dibayarkan," kata Darmaji. (JoPauline)

Persib Incar Safee untuk Musim Depan



Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menyambut positif keinginan penyerang asal Malaysia Mohammad Safee bin Mohammad Sali, yang ingin berkostum Persib. Bahkan Umuh diam-diam ternyata sudah melakukan negosiasi dengan Bomber timans Malaysia itu.
Namun negosiasi yang sudah dilakukan Umuh, tentu bukan untuk musim ini, melain untuk Liga Super Indonesia musim depan. Umuh mengaku telah menghubungi salah seorang pengurus Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM).
"Sebetulnya saya sudah ditunggu untuk berbicara langsung dengan Safee. Tapi karena kesibukan disini, belum sempat. Mudah-mudahan kalau musim depan saya masih jadi manajer Persib, saya akan berusaha mendatangkan Safee," kata Umuh, Selasa (11/1/2011).
Untuk saat ini kata Umuh, Persib memang belum berminat untuk mendatangkan top skorer Piala AFF 2010 itu karena stok pemain depan Persib musim ini dirasa Umuh sudah cukup. Saat ini, di posisi striker, sudah ada Cristian Gonzalez, Hilton Moreira, Pablo Frances, Rachmat Afandi, dan Airlangga Sucipto. Plus, satu pemain baru, Johan Yoga Utama.
Namun Umuh membenarkan jika pemain yang saat ini masih terikat kontrak dengan timnya Selangor FC ini tertarik ke Persib. Bahkan Saat ini, media masa Malaysia tengah ramai memberitakan soal niatan Safee untuk merumput di Indonesia. Dan tim yang menjadi incaran adalah tim asal Kota Kembang, Persib Bandung.
Meskipun sudah menjatuhkan pilihannya, Safee mengungkapkan dirinya tidak akan hijrah dalam waktu dekat. Selain karena ia masih terikat kontrak dengan Selangor FA hingga November 2011, ISL pun baru berakhir pada pertengahan tahun ini. (Revi)

Riedl: Timnas Butuh Pelatih Mental



Banyak cara diambil timnas U-23 demi mendapatkan hasil optimal. Salah satunya adalah dengan memberdayakan seorang pschology coach atau pelatih mental di dalam tim. Seperti yang diungkapkan pelatih Alfred Riedl, belum matangnya mental para pemain muda Indonesia saat ini menjadi salah satu penyebab ngebet -nya Riedl mendatangkan seorang pelatih mental.
“Mental para pemain belum matang. Kami sangat membutuhkan seseorang yang spesial dalam menangani hal tersebut,” ungkap Riedl.
Hal senada juga dilontarkan oleh asisten pelatih timnas Wolfgang Pikal. “Penggunaan pelatih mental perlu kita coba. Untuk sementara kita akan mencari orang yang tepat untuk menangani timmnas U-23. Tim yang akan berlaga di arena SEA Games,” tegas Pikal.
Walaupun begitu, sejauh ini pihaknya masih mencari beberapa nama untuk mengisi posisi tersebut. “Saat ini belum ada. Tapi kami akan terus berusaha mencari orang yang tepat,” ujar Riedl.
Sementara itu, mengenai siapa yang akan digunakan, Riedl lebih memprioriataskan mental coach yang berasal dari Indonesia. Persoalan bahasa menjadi salah satu alasannya. “Yang jelas pelatih mental yang kami pilih harus orang Indonesia. Agar komunikasi dengan para pemain dapat berjalan dengan baik,” lanjut pelatih asal Austria. (Hilman)
<p>Your browser does not support iframes.</p>

Timnas U-23 Tetap Bawa Irfan Bachdim

Walaupun mendapat larangan bermain untuk Timnas Indonesia, namun Badan Tim Nasional atau BTN yang diwakili Iman Arif serta pelatih kepala timnas senior dan Timnas U-23, Alfred Riedl, tetap akan memasukan nama Irfan Bachdim di skuad timnas yang akan melakoni pertandingan Pra-Olimpiade, Februari mendatang.
“Seperti halnya Okto Maniani, Kurnia Meiga, dan Yongki Aribowo, kami pun tetap mencatumkan nama Irfan untuk masuk ke dalam 25 pemain yang akan bertanding di ajang Pra-Olimpiade,” tegas Iman Arif. “Selanjutnya tinggal menunggu bagaimana keputusan dari PSSI. Yang penting, kami tetap menyertakan nama Irfan.”
Seperti diketahui, keputusan Persema Malang untuk keluar dari Indonesia Super League (ISL) dan berlabuh ke Liga Primer Indonesia (LPI) membuat kondisi yang dialami Irfan di timnas begitu pelik. Pasalnya, sebagai kompetisi yang dianggap ilegal, PSSI pun memutuskan untuk tidak akan menggunakan satu pemainpun dari LPI untuk dipanggil ke timnas, termasuk Irfan. 
Walaupun saat ini kondisinya begitu pelik, Iman tetap merasa akan ada titik temu temu antara PSSI dengan pihak LPI mengenai masa depan Irfan. “Saya yakin ada jalan keluar untuk permasalahan ini,” tegasnya. (Hilman)

PSSI VS LPI

       
LPI Vs PSSI. Lagi-lagi muncul berita heboh dalam dunia persepakbolaan nasional kita, selepas gelaran Piala AFF 2010 yang membakar semangat Indonesia, kini pecinta sepakbola Indonesia sedang kembali melihat pertarungan yang tak kalah seru antara bentukan Arifin Panigoro, LPI vs PSSI dengan aktor utama Nurdin Halid.

LPI menurut rencana akan menggelar pertandingan resmi pertama pada tanggal 8 Januari nanti. Tiga tim LSI sudah memastikan keluar dan bergabung dengan LPI. Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar dicap “Pengkhianat” oleh PSSI karena menyeberang ke Liga Primer Indonesia.

Semakin menambah panas, adalah sempat tidak jelasnya nasib ikon baru timnas Indonesia, Irfan Bachdim, yang bermain ciamik di Piala AFF kemarin. Setelah tahu Persema mundur, PSSI sempat mengusahakan Irfan untuk ke Pelita Jaya. Karena PSSI telah mengucap “bahwa siapa saja pemain yang bergabung dengan LPI adalah pengkhianat dan oleh karenanya putus hubungan dengan PSSI dan hilang haknya untuk membela timnas”.

Irfan sempat diisukan menghilang karena ketika para pemain timnas telah kembali ke klubnya masing – masing, Irfan belum kembali ke Persema. Irfan berada ditengah – tengah diantara perang 2 kubu. Jika tetap bersama Persema Irfan tidak akan membela timnas lagi, jika pindah klub dia harus membayar denda atas pemutusan kontrak sebelum masa berakhir. Satu hal lagi menurut saya yang membuat Irfan bingung adalah karena Persema Malang, klub yang memberi kepercayaan kepadanya untuk menunjukkan kemampuannya di Indonesia dan yang membuka jalan baginya ke timnas.

Malam ini ( 4 / 01 ) di Metro TV akhirnya Irfan Bachdim membuktikan kesetiaannya kepada Persema Malang. Dia tidak khawatir akan dipecat dari timnas. Bahkan dia sudah menandatangani kontrak selama 3 tahun bersama Persema Malang. Bergabung bersamanya, Kim Jeffrey Kurniawan.

Alasan pindah kompetisi bagi setiap klub ini sama. LSI dalam pandangan mereka sudah tidak sehat. Banyak penyimpangan terjadi. Bahkan dalam berita di Metro TV tadi, ketua umum Persema menyebutkan segenap jajaran Persema sudah nyaman karena tidak akan menerima lagi SMS yang menakut – nakuti agar timnya kalah ketika akan bertanding. Sebuah indikasi ada ketidakberesan di Liga Super.

Persema sudah satu hati, Persibo sudah satu langkah. PSM Makassar masih didera perselisihan. Kadir Halid, kakak Nurdin Halid, akan berupaya membentuk tim baru PSM untuk bermain di LSI. Langkah untuk “menyelamatkan” PSM juga akan dilakukan Nurdin Halid dengan membekukan manajemen PSM.

Dengan mundurnya 3 tim ini LSI menyisakan 15 klub. PT. Liga Indonesia telah menyatakan bahwa peringkat 15 diakhir kompetisi Liga Super Indonesia akan menjalani play off promosi – degradasi melawan klub dari divisi utama.

Persema, Persibo dan PSM juga dijatuhi sanksi oleh PSSI turun 2 kasta ke divisi I.

Ketetapan hati Irfan Bachdim dan masuknya Kim Jeffery Kurniawan membuat LPI sudah punya keunggulan. Mereka punya Ikon timnas yang digandrungi. Walau kemudian PSSI serasa diatas angin karena Kepolisian RI belum memberikan izin pertandingan bagi LPI karena masih memproses laporan PSSI yang menyebutkan Liga Primer Indonesia melanggar hukum. Tetapi Kabareskrim Polri, Ito Sumardi, dalam kompas.com menyatakan LPI tidak dilarang tetapi izin pertandingan masih menunggu hasil proses laporan PSSI.

Justru Alfred Riedl, pelatih timnas bersikap beda dengan PSSI karena menyatakan dia akan memanggil pemain yang dikehendakinya untuk membela timnas. Karena itu adalah wewenang dia sebagai pelatih timnas. Sebagai penegasan Alfred Riedl tidak mau wewenangnya diganggu gugat.

Liga Primer Indonesia diikuti 18 klub. Diantaranya Aceh United, Bogor Raya, Bandung Raya, Kabau Padang FC, Jakarta 1928, Medan Chiefs, Bali De Vata.

Pemain yang bertanding disini pun kebanyakan sudah kita kenal namanya. Diantaranya Tantan, Andik Vermansyah, Javier Roca, Johan Ibo, Elie Aiboy dan masih banyak lagi nama – nama berbakat lainnya karena pada musim – musim sebelumnya mereka bermain di Liga Super Indonesia.

Fakta lain yang “WOW” bagi saya adalah 12 orang pelatih berkebangsaan asing. Salah satu yang membuat terkejut adalah Lionel Charbonnier, penjaga gawang ketiga Prancis pada world cup 1998 dan ikon klub Auxerre Prancis, kini menjadi pelatih di Aceh United. Masih ada Jose Basualdo pelatih Real Mataram yang merupakan eks punggawa Argentina di Piala Dunia 1990 dan 1994, juga Paulo Camargo ( brazil ) pelatih Tangerang Wolves, yang salah satu anak didiknya kini bergabung dengan Los Galacticos, Real Madrid, yaitu Kaka. 

Pelatih asing lainnya berasal dari Jerman dan Belanda. Mereka semua berpengalaman menangani klub – klub dinegaranya masing – masing. Mereka akan beradu kemampuan dengan eks pelatih Timnas, Nandar Iskandar yang menukangi Bandung Raya, Bambang Nurdiansyah pelatih Jakarta 1928, Aji Santoso pelatih Persebaya. 

Akar dari perseteruan LPI Vs PSSI adalah adanya indikasi bahwa Arifin Panigoro akan maju sebagai dalam bursa pemilihan ketua umum PSSI. Sebagaimana diketahui masa jabatan Nurdin Halid hanya berumur 4 bulan lagi.

Keduanya bisa saya bilang sama – sama keras kepala. Arifin Panigoro dengan berbagai konsepnya belum diberitakan membuka komunikasi dengan PSSI. Nurdin Halid konsisten dengan sikap anti kritik dan masukan. Sekarang mereka akhirnya jalan sendiri – sendiri. Korbannya pemain, pelatih, wasit dan semua yang terlibat dalam sepakbola nasional.

Bisa jadi jika situasi mentok seperti tidak keluarnya izin kepolisian untuk LPI satu hal akan menjadi solusi. Koneksi yang akan berperan. Menpora, Andi Malarangeng seakan mendukung LPI, belum lagi faktor Arifin Panigoro yang seorang pengusaha besar dan Politikus. Lawannya Nurdin Halid, juga seorang pengusaha dan politikus, keluarga Bakrie disebut – sebut berada dibelakangnya. Setidaknya Nirwan Bakrie dan Iman Arif (Bakrie Group) terlibat dalam kepengurusan PSSI.

Tapi kompas.com mengangkat sebuah berita menarik, bahwa LPI menunggu undangan dari PSSI untuk berdialog. LPI akan menjelaskan detail kompetisi dan LPI akan mengakomodir pengurus PSSI untuk ikut bergabung dalam kepengurusan LPI jika PSSI menghendaki.

Perwakilan LPI, Arya Abhiseka menyebutkan secara informal telah menjelaskan detail kompetisi kepada Andi Darussalam dan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes. Namun Nugraha Besoes tidak mengakui dan menyebutkan LPI tidak pernah mengajak berbicara.

Namun ini yang paling menarik. LPI menyiapkan “Fee” untuk PSSI jika diminta yang besarannya akan ditentukan setelah kedua pihak bertemu. LPI menjanjikan uang besar bagi klub peserta, LPI membuat 3 klub LSI berpindah hati, pasti uang yang diberikan LPI kepada PSSI kalau jadi pastilah sangat besar!!!!. Apakah ini senjata pamungkas LPI untuk meluluhkan kerasnya hati PSSI?.