Wellcome To My Blog

Giggs Tak Akan Kembali ke Timnas Wales

Manchester - Ryan Giggs memastikan bahwa dirinya tidak akan comeback ke timnas Wales karena cuma ingin fokus ke Manchester United. Tapi winger kidal ini bersedia membantu Wales dalam kapasitas lain.

Giggs telah memutuskan untuk pensiun dari persepakbolaan internasional pada 2007 silam. Ia membuat debut pada 1991 dan sudah tampil sebanyak 64 kali.

Penunjukkan Gary Speed sebagai suksesor John Toshack di kursi pelatih Wales memunculkan spekulasi kalau Giggs mungkin akan comeback ke timnas Wales.

"Saya memastikan tidak akan bermain kembali untuk Wales," sahut Giggs seperti dikutip situs resmi MU. "Saya cuma ingin berkonsentrasi bermain buat United.

Giggs meyakini Speed mampu membawa perbaikan pada Wales. Namun pemain berjuluk The Welsh Wizard ini bersedia membantu jika diminta.

"Saya tahu Gary mampu melakukan pekerjaan ini dengan baik - dia dulu pemain yang hebat - dan di masa depan jika dia butuh bantuan, nasihat atau apapun dari saya itu tidak akan jadi masalah," pungkas pemain legendaris Red Devils itu.

Rumitnya Menemukan Tanda Tangan Sekjen FIFA di Surat ke PSSI

 
Jakarta - Absennya tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcke di surat FIFA perihal penyelenggaraan LPI yang ditunjukkan Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengundang kecurigaan. Tanda tangan sebenarnya ada, meski memang absen saat itu. Kok bisa?

Pada jumpa pers yang diadakan di Hotel Century, Kamis (13/1/2011), PSSI yang diwakili Sekjen PSSI Nugraha Besoes menunjukkan sebuah surat teguran dari FIFA perihal penyelenggaraan LPI di Indonesia.

Surat dari FIFA itu sendiri diterima PSSI pada tanggal 11 Januari 2011 melalui faks, membalas surat rujukan PSSI kepada FIFA yang dikirimkan sehari sebelumnya.

Selain Nugraha Besoes, jumpa pers yang dimulai sekitar pukul 14.20 WIB tersebut juga dihadiri Ketua Harian BOPI Haryo Juniarto, Direktur Legal dan Peraturan PSSI Max Boboy serta Anggota Bidang Media PSSI Barry Sihotang.

Di tengah acara jumpa pers, Nugraha memamerkan surat FIFA dimaksud kepada wartawan yang hadir. Ia menjelaskan jika surat tersebut sudah ditandatangani oleh Sekjen FIFA Jerome Valcke. Dalam surat itu FIFA meminta agar PSSI segera menindak tegas LPI atau mereka akan dibawa ke sidang Komite Asosiasi FIFA pada 1 Maret mendatang.

Setelah jumpa pers selesai sekitar pukul 15.15 WIB, para wartawan pun langsung mengerubungi Nugraha untuk meminta kejelasan secara rinci mengenai surat itu seraya melihat langsung dan mengambil gambarnya.

Dari sinilah sejumlah kejanggalan ditemui dari dua lembar surat yang dibawa Nugraha --satu lembar surat asli berbahasa Inggris dan satu lembar kopi surat asli yang sudah dialihbahasakan ke bahasa Indonesia.

Di surat berbahasa Indonesia ditemui tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcke di pojok kiri bawah surat, tapi tidak begitu halnya di surat asli berbahasa Inggris yang bahkan tidak memperlihatkan kolom untuk tempat tanda tangan.

Wartawan pun semakin bertanya-tanya setelah Nugraha terkesan berhati-hati dalam menunjukkan surat-surat tersebut. Pria yang akrab disapa Kang Nug itu malah lebih sering memamerkan surat hasil terjemahan PSSI.

Lantas ke mana tanda tangan pejabat FIFA di surat asli yang berbahasa Inggris?

Pada perkembangannya ditemukan kalau ternyata surat asli FIFA berbahasa Inggris tersebut terdiri dari dua halaman, dengan yang diperlihatkan Nugraha pada sesi jumpa pers hanyalah halaman pertamanya saja.

Untuk menelusurinya pun tidak mudah. Kenyataan itu baru terkuak setelah seorang karyawan PSSI bidang media mengirimkan surat elektronik berisikan gambar surat asli FIFA dalam bahasa Inggris. Surat itu terdiri dari dua halaman, di mana pada halaman kedua tertera tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcke.

Surat elektronik yang datanya menunjukkan dikirim pukul 21.53 WIB --lebih dari enam jam setelah jumpa pers-- itu sendiri pada awalnya tidak disebar luas kepada para wartawan. DetikSport berhasil mendapatkannya dari satu rekan wartawan yang secara khusus memang mendapat kiriman email dari si karyawan PSSI.

Walhasil, teka-teki yang lahir mengenai "raibnya" tanda tangan pejabat FIFA di surat aslinya kepada PSSI pun akhirnya terjawab.

Namun begitu, ada satu hal yang masih mengganjal. Kenapa halaman kedua surat asli itu tidak sekaligus diperlihatkan Nugraha saja dalam jumpa pers pada siang harinya? Padahal lembar itu berisikan tanda tangan pejabat terkait yang menjadi bukti kesahihan surat tersebut.

Lewat Hat-trick, Messi Jawab Keraguan



Barcelona - Terpilihnya Lionel Messi sebagai penerima penghargaan FIFA Ballon d'Or 2010 menyisakan keraguan. Ikon Barcelona tersebut "menjawab" keraguan yang ada dengan trigol ke gawang Real Betis.

Messi menjadi bintang kemenangan Barcelona ketika membekap Real Betis lima gol tanpa balas di laga pertama babak perempatfinal Copa del Rey dinihari tadi. Pemain asal Argentina itu mencetak hat-trick ke gawang Betis.

"Messi berbeda dari pemain-pemain lainnya. Saya pikir dia telah mengakhiri perdebatan melalui penampilannya di laga ini," ujar bek Barca Dani Alves di situs resmi klub.

Alves hendak merujuk kepada sejumlah keraguan soal kepantasan Messi meraih FIFA Ballon d'Or 2010. Pasalnya pesepakbola 23 tahun itu tak bersinar selama Piala Dunia 2010.

Bandingkan dengan dua "rival" Messi yaitu Xavi Hernandez atau Andres Iniesta. Keduanya berhasil mengantar tim nasional Spanyol menjadi juara Piala Dunia.

Tiga gol ke gawang Real Betis merupakan jawaban yang diberikan Messi, sebuah pembuktian atas kepantasan Messi menerima FIFA Ballon d'Or 2010.  "Saya memberikan selamat kepada Messi atas kinerjanya kepada tim dan dia telah membuktikan bahwa dia memang pemain terbaik di dunia," timpal pemain Barca lainnya, Pedro.

Messi Tepis Rumor Terkait Xavi & Iniesta



Barcelona - Lionel Messi menepis dugaan kalau hubungannya dengan Andres Iniesta dan Xavi sudah terganggu akibat persaingan ketiga pemain Barcelona itu di ajang FIFA Ballon d'Or 2010.

Di luar dugaan sejumlah pihak, Messi berhasil meraih penghargaan yang merupakan leburan dari penghargaan Ballon d'Or dan Pemain Terbaik Dunia FIFA.

Pada awalnya banyak kalangan kalau FIFA Ballon d'Or akan jatuh ke tangan Xavi atau Iniesta yang sudah sukses membawa Spanyol menjadi juara Piala Dunia 2010.

Namun begitu, kemenangan Messi lantas mematahkan prediksi. Capaian si pemain Argentina bersama Barcelona tampaknya lebih jadi hitungan ketimbang performanya bersama 'Tim Tango' di Afrika Selatan musim panas lalu.

Dari situlah kemudian berhembus rumor kalau kemenangan Messi itu sudah mengganggu hubungannya dengan Iniesta dan Xavi yang juga rekannya di Barca.

"Aku tidak peduli orang bilang apa. Rekan-rekan satu timku menghormati dan menghargai diriku. Semua kolegaku memberiku selamat dan ikut senang dan itu yang terpenting buatku," tukas Messi menepis rumor, seperti dilansir AFP.
Seiring dengan pernyataan tersebut, Messi pun menegaskan kalau hubungannya dengan Iniesta dan Xavi sebelum dan sesudah Gala FIFA Ballon d'Or 2010 tidaklah berubah.

"Aku sadar bahwa tanpa rekan-rekanku maka aku tidak akan bisa memenangi penghargaan-penghargan ini. Kami tahu seperti apa hubungan kami dan kami akur-akur saja."

"Hubungannya tetap sama. Aku baik-baik saja dengan Andres dan Xavi. Aku punya hubungan